
Seoul, Korea Selatan – Drama Korea “A Business Proposal” versi terbaru yang direncanakan tayang pada 2025 kini tengah menghadapi ancaman besar dari penggemar setianya. Proyek ini, yang sebelumnya dinantikan sebagai kelanjutan dari kesuksesan drama versi 2022, kini terancam dibekukan. Permintaan maaf dan surat terbuka yang dikeluarkan oleh aktor utama Abidzar Al-Ghifari dan pihak studio tampaknya tidak cukup untuk meredakan amarah penggemar dan menghentikan boikot terhadap proyek ini.
Kontroversi yang Memicu Boikot
Masalah pertama yang memicu ketegangan ini berawal dari keputusan studio dan tim produksi untuk mengganti beberapa elemen penting dalam drama, termasuk penggantian karakter utama yang sebelumnya diperankan oleh aktor Korea dengan aktor Indonesia. Keputusan ini, yang dianggap sebagai “eksperimen casting” oleh beberapa pihak, tidak diterima dengan baik oleh komunitas penggemar K-Drama, yang merasa bahwa karakter utama dalam versi 2022 memiliki keunikan dan chemistry yang khas.
Namun, yang lebih memperburuk keadaan adalah kontroversi terkait pengambilan keputusan dalam penyutradaraan. Beberapa laporan mengungkapkan bahwa Abidzar Al-Ghifari sebagai aktor utama, yang baru pertama kali memerankan karakter utama dalam sebuah drama Korea, dianggap kurang mampu menampilkan emosi yang diharapkan. Hal ini dinilai mempengaruhi kredibilitas dan kualitas drama yang sudah sangat dinanti.
Sebagai respons, Abidzar Al-Ghifari dan pihak studio memutuskan untuk mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada penggemar melalui sebuah surat terbuka yang dipublikasikan secara luas. Dalam surat tersebut, Abidzar mengungkapkan rasa kecewa dan penyesalan atas polemik yang terjadi, serta berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam penampilannya meskipun menghadapi tekanan yang sangat besar.
Namun, permintaan maaf ini sepertinya tidak mampu meredakan protes dari penggemar K-Drama yang merasa tercerabut dari esensi asli drama tersebut. Beberapa penggemar bahkan menyatakan bahwa mereka akan memboikot drama ini meskipun tayang di platform streaming besar.
Pengaruh Boikot terhadap Masa Depan Drama
Boikot yang semakin meluas dapat berdampak besar terhadap prestasi drama ini di pasar internasional, terutama di Asia Tenggara dan Korea Selatan. Drama ini sempat digadang-gadang sebagai proyek yang akan menyatukan dua budaya dengan menggandeng aktor asal Indonesia, namun kenyataannya justru menimbulkan kontroversi lintas negara.
Bahkan, beberapa pihak pergi lebih jauh dengan memprediksi bahwa drama ini akan gagal di pasaran, dan akan menjadi preseden buruk bagi proyek-proyek serupa yang mencoba menggabungkan elemen-elemen berbeda dari industri hiburan Korea dan Industri hiburan global.
Apa yang Bisa Dilakukan Pihak Studio?
Dengan tekanan yang semakin besar, pihak studio dan tim produksi kini berada di persimpangan jalan yang sulit. Di satu sisi, mereka harus mempertahankan integritas artistik proyek ini dan memberikan penghargaan kepada pemilihan casting yang telah dilakukan, namun di sisi lain, mereka harus mendengarkan suara keras para penggemar yang merasa bahwa “A Business Proposal” tanpa elemen yang familiar akan kehilangan daya tariknya.
Banyak penggemar yang menyarankan bahwa studio perlu untuk melakukan perbaikan drastis dalam alur cerita dan pendekatan karakter untuk membuat drama ini lebih sesuai dengan harapan mereka. Meskipun permintaan maaf sudah dilakukan, beberapa penggemar tetap merasa bahwa kualitas pertunjukan lebih penting daripada alasan di balik perubahan casting.
Apakah Masih Ada Harapan untuk “A Business Proposal” (2025)?
Sampai saat ini, pihak studio masih belum memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang kelanjutan proyek ini. Banyak yang berharap bahwa studio akan mendengarkan masukan dari penggemar, memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang, dan membawa kembali elemen-elemen original yang membuat drama ini populer di masa lalu.
Namun, dengan momentum yang semakin menurun dan ketidakpastian mengenai penerimaan penggemar, masa depan “A Business Proposal” masih belum jelas. Hanya waktu yang akan menunjukkan apakah proyek ini akan berhasil mengatasi badai boikot atau justru terhenti sebelum sempat tayang.