
Jakarta – Indro Warkop tak kuasa menahan air mata saat mendengar pengakuan anak bungsu Dono, salah satu anggota legendaris grup lawak Warkop DKI, dalam perjuangan mempertahankan hak kekayaan intelektual (HAKI) atas nama besar grup lawak tersebut. Momen haru ini terjadi dalam sebuah pertemuan keluarga besar Warkop DKI yang membahas berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam mempertahankan warisan budaya komedi Indonesia.
Dalam kesempatan itu, anak bungsu Dono mengungkapkan bagaimana keluarganya merasakan ketidakadilan dalam penggunaan nama Warkop DKI oleh pihak-pihak tertentu tanpa izin resmi. “Ayah saya mendedikasikan hidupnya untuk menghibur masyarakat, dan kami ingin memastikan bahwa namanya tidak disalahgunakan untuk kepentingan komersial tanpa penghormatan yang layak,” ujarnya dengan suara bergetar.
Indro, sebagai satu-satunya anggota Warkop DKI yang masih hidup, selama ini menjadi garda terdepan dalam mempertahankan hak atas nama grup komedi tersebut. Ia mengakui bahwa perjuangan ini tidak mudah, terutama dalam menghadapi eksploitasi komersial tanpa izin yang terus terjadi. “Ini bukan hanya tentang nama, tetapi tentang warisan yang harus dihormati,” kata Indro sambil menyeka air mata.
Dukungan terhadap upaya ini juga datang dari berbagai kalangan, termasuk pegiat seni dan hukum yang menilai bahwa perlindungan hak cipta harus ditegakkan lebih kuat di Indonesia. “Hak kekayaan intelektual adalah sesuatu yang fundamental bagi para seniman. Jika kita tidak menjaga hak ini, maka banyak karya besar yang akan hilang maknanya,” ujar seorang pakar hukum dari Universitas Indonesia.
Pemerintah, melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), juga telah menyatakan komitmennya untuk menindak tegas pelanggaran hak cipta. Dalam pernyataan resmi, perwakilan Kemenkumham menegaskan bahwa penggunaan nama Warkop DKI tanpa izin resmi adalah pelanggaran hukum dan akan ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan bahwa perjuangan ini dapat memberikan keadilan bagi keluarga Warkop DKI serta menjadi preseden bagi perlindungan hak cipta di Indonesia. Indro berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi dunia hiburan agar lebih menghormati karya para pendahulu dan menjaga warisan budaya dengan penuh tanggung jawab.