
Pasar sepeda motor Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan munculnya tren motor listrik yang semakin diminati. Meskipun demikian, perbandingan antara penjualan motor listrik dan motor bensin menunjukkan perbedaan yang cukup mencolok. Meskipun motor listrik menawarkan berbagai keuntungan, seperti ramah lingkungan dan biaya operasional yang lebih rendah, motor bensin masih mendominasi pasar secara keseluruhan.
Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor listrik pada tahun 2024 tercatat hanya mencapai sekitar 5.000 unit. Angka ini masih jauh tertinggal dibandingkan dengan penjualan motor bensin yang diperkirakan melampaui 5 juta unit pada periode yang sama. Perbedaan ini menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan semakin meningkat, motor bensin tetap lebih disukai oleh konsumen Indonesia.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya penjualan motor listrik adalah harga. Meskipun pemerintah Indonesia telah memberikan sejumlah insentif, seperti diskon dan bantuan subsidi untuk pembelian motor listrik, harga motor listrik masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan motor bensin. Rata-rata harga motor listrik berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 40 juta, sementara motor bensin bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp 15 juta.
Kendati demikian, motor listrik menawarkan berbagai keuntungan yang membuatnya semakin menarik bagi segmen konsumen tertentu. Misalnya, motor listrik tidak memerlukan bahan bakar minyak, sehingga biaya operasionalnya lebih murah dalam jangka panjang. Selain itu, motor listrik juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya jauh lebih rendah dibandingkan motor bensin yang masih mengandalkan bahan bakar fosil. Hal ini semakin relevan dengan meningkatnya kesadaran akan isu perubahan iklim dan polusi udara.
Dari segi perawatan, motor listrik juga memiliki keunggulan. Motor listrik cenderung lebih sederhana dalam hal sistem mekanisnya, sehingga memerlukan lebih sedikit perawatan dibandingkan motor bensin. Pengguna motor listrik tidak perlu khawatir dengan perawatan mesin berbasis pembakaran internal seperti pada motor bensin, yang memerlukan penggantian oli dan komponen lainnya secara berkala.
Namun, meskipun motor listrik menawarkan berbagai keunggulan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas. Di banyak daerah, stasiun pengisian motor listrik masih sulit dijangkau, sehingga konsumen enggan beralih ke motor listrik. Selain itu, waktu pengisian daya yang lebih lama menjadi hambatan bagi sebagian orang yang membutuhkan kendaraan dengan waktu pengisian cepat.
Sementara itu, motor bensin masih memiliki keunggulan dalam hal jangkauan perjalanan. Dengan infrastruktur pom bensin yang tersebar luas di seluruh Indonesia, pengendara motor bensin tidak perlu khawatir tentang kehabisan bahan bakar selama perjalanan jauh. Hal ini menjadikan motor bensin pilihan utama bagi mereka yang sering melakukan perjalanan jarak jauh atau tinggal di daerah dengan akses terbatas ke stasiun pengisian motor listrik.
Meski demikian, beberapa produsen motor listrik di Indonesia mulai mengembangkan inovasi-inovasi baru yang dapat memperkecil celah tersebut. Beberapa perusahaan bahkan telah memperkenalkan sistem pengisian baterai cepat yang dapat mengisi daya hingga 80% dalam waktu kurang dari satu jam. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pengisian motor listrik di berbagai wilayah, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualan motor listrik di masa depan.
“Pengembangan motor listrik di Indonesia sangat penting untuk mewujudkan target pengurangan emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah memperluas jangkauan pasar dan infrastruktur yang mendukung,” kata Ketua AISI, Henry Wijaya, dalam sebuah wawancara.
Di sisi lain, meski dominasi motor bensin masih kuat, para produsen motor bensin juga mulai memperkenalkan kendaraan berbasis listrik sebagai bagian dari strategi mereka untuk beradaptasi dengan permintaan pasar yang lebih sadar lingkungan. Bahkan beberapa merek besar sudah memproduksi motor listrik yang lebih terjangkau dan memiliki performa yang tidak kalah dengan motor bensin.
Dengan adanya dorongan dari pemerintah, serta peningkatan infrastruktur pengisian daya, pasar motor listrik di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun demikian, perubahan besar dalam pasar otomotif Indonesia membutuhkan waktu dan kesabaran, mengingat kebiasaan konsumen yang lebih memilih motor bensin untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Dalam jangka panjang, bisa jadi motor listrik akan semakin mendominasi pasar, tetapi untuk saat ini, motor bensin masih memimpin pasar dengan selisih yang cukup signifikan.