Tragedi di Rest Area: Bos Rental Mobil Tewas Ditembak Oknum TNI AL dalam Dugaan Kasus Penggelapan

Pada awal Januari 2025, sebuah insiden tragis terjadi di Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak yang melibatkan seorang bos rental mobil dan oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL). Peristiwa ini bermula dari dugaan penggelapan mobil yang berujung pada penembakan fatal.

Kronologi Kejadian

Insiden ini diawali ketika Ilyas Abdurrahman, pemilik CV Makmur Jaya Rental Mobil, menyewakan sebuah Honda Brio kepada seorang penyewa bernama Ajat Supriatna. Setelah beberapa waktu, Ilyas menyadari bahwa mobilnya tidak dikembalikan sesuai jadwal, dan GPS pada kendaraan tersebut dimatikan. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa mobilnya telah digelapkan. Bersama anaknya, Rizky Agam, dan beberapa rekan, Ilyas melacak keberadaan mobil tersebut hingga ke daerah Pandeglang, Banten. Di sana, mereka menemukan mobilnya sedang dikendarai oleh oknum anggota TNI AL, Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA. Saat mencoba bernegosiasi, Rizky mengaku bahwa mereka ditodong dengan pistol oleh para oknum tersebut. Merasa terancam, mereka kemudian meminta bantuan ke Polsek Cinangka, namun permintaan pendampingan mereka ditolak dengan alasan kekurangan personel. Setelah penolakan tersebut, Ilyas dan rombongannya melanjutkan pengejaran secara mandiri hingga akhirnya konfrontasi terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Dalam insiden tersebut, Ilyas ditembak oleh KLK BA dan meninggal dunia di tempat, sementara rekannya, Ramli, mengalami luka tembak.

Antara News

Bantahan Dugaan Pengeroyokan

Pihak TNI AL, melalui Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, awalnya menyatakan bahwa penembakan terjadi sebagai bentuk pembelaan diri karena anggotanya dikeroyok oleh sekitar 15 orang tak dikenal. Namun, pernyataan ini dibantah oleh Rizky Agam. Ia menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan terhadap anggota TNI AL tersebut. Menurutnya, sejak awal mereka berusaha menyelesaikan masalah secara persuasif, namun justru dihadapkan dengan ancaman senjata api.

Kompas

Tanggapan Komnas HAM

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai bahwa tindakan penembakan yang dilakukan oleh oknum TNI AL tersebut merupakan bentuk pembunuhan di luar proses hukum atau “extra judicial killing”. Komnas HAM menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan karena dilakukan di luar perintah undang-undang dan tidak dalam konteks pembelaan diri yang sah.

Antara News

Proses Hukum

Ketiga oknum TNI AL yang terlibat, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA, telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum di Pengadilan Militer II-08 Jakarta. Mereka didakwa atas tindakan penembakan yang mengakibatkan kematian Ilyas Abdurrahman dan luka-luka pada Ramli. Proses peradilan ini diharapkan dapat berjalan secara transparan dan adil, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Antara News

Penutup

Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam terkait tindakan kekerasan yang melibatkan aparat keamanan. Diharapkan, melalui proses hukum yang transparan dan akuntabel, keadilan dapat ditegakkan bagi semua pihak yang terlibat.

  • Related Posts

    “Kontroversi Konten Rendang: Willy Salim Dilaporkan ke Polisi dan Minta Maaf”

    ​Konten kreator Willy Salim baru-baru ini menjadi sorotan setelah aksinya memasak 200 kilogram rendang di Palembang menimbulkan kontroversi. Kegiatan yang berlangsung di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) pada Selasa, 18…

    “Israel Hancurkan Rumah Sakit Kanker Gaza: Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk”

    Israel Hancurkan Satu-satunya Rumah Sakit Pusat Kanker di Gaza Gaza, Palestina – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina kembali menelan korban di sektor kesehatan. Pasukan Israel dikabarkan telah menghancurkan satu-satunya…

    You Missed

    Klasemen MotoGP 2025 & Jadwal MotoGP Amerika Serikat di Austin Pekan Ini

    Klasemen MotoGP 2025 & Jadwal MotoGP Amerika Serikat di Austin Pekan Ini

    Presiden Prabowo Lantik 31 Duta Besar RI untuk Perkuat Diplomasi Global

    Presiden Prabowo Lantik 31 Duta Besar RI untuk Perkuat Diplomasi Global

    “Kontroversi Konten Rendang: Willy Salim Dilaporkan ke Polisi dan Minta Maaf”

    “Kontroversi Konten Rendang: Willy Salim Dilaporkan ke Polisi dan Minta Maaf”

    “Israel Hancurkan Rumah Sakit Kanker Gaza: Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk”

    “Israel Hancurkan Rumah Sakit Kanker Gaza: Krisis Kemanusiaan Kian Memburuk”

    Debut Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Berujung Kekalahan Telak dari Australia

    Debut Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Berujung Kekalahan Telak dari Australia

    Polisi Gagalkan Penyelundupan 21 Kg Sabu di Bakauheni, Diduga Terkait Jaringan Fredy Pratama

    Polisi Gagalkan Penyelundupan 21 Kg Sabu di Bakauheni, Diduga Terkait Jaringan Fredy Pratama