
Colombo, [Tanggal] – Sebuah insiden tragis terjadi di Sri Lanka ketika sebuah kereta penumpang anjlok setelah menabrak kawanan gajah liar yang melintas di rel. Akibat kecelakaan ini, enam ekor gajah dilaporkan tewas di lokasi kejadian, sementara bagian depan kereta mengalami kerusakan parah.
Kejadian memilukan ini terjadi di wilayah Habarana, distrik Anuradhapura, yang dikenal sebagai salah satu habitat alami gajah liar di Sri Lanka. Insiden ini kembali memicu perdebatan tentang konflik antara pembangunan infrastruktur transportasi dan konservasi satwa liar di negara tersebut.
Kronologi Kecelakaan: Kereta Melaju di Jalur Rawan Satwa Liar
Menurut laporan dari Sri Lanka Railways, kecelakaan terjadi pada pukul 02.30 dini hari waktu setempat, saat kereta ekspres yang sedang melakukan perjalanan dari Colombo ke Batticaloa melaju di jalur yang melewati kawasan hutan.
Masinis kereta, Ravi Kumara, mengatakan bahwa ia melihat sekumpulan gajah melintas di rel tetapi tidak memiliki cukup waktu untuk menghentikan laju kereta.
“Saya melihat mereka dalam sorotan lampu depan, tetapi kereta sudah terlalu dekat. Saya langsung menarik rem darurat, tetapi tabrakan tidak bisa dihindari,” ujar Ravi dalam pernyataannya kepada media.
Benturan keras menyebabkan lokomotif dan beberapa gerbong terlepas dari rel, sementara beberapa gajah yang tertabrak tewas di tempat akibat luka parah.
Dampak Kecelakaan: Gangguan Perjalanan dan Reaksi Publik
Kecelakaan ini menyebabkan perjalanan kereta api di jalur tersebut terganggu selama beberapa jam karena petugas harus mengevakuasi bangkai gajah dan memperbaiki rel yang rusak akibat anjloknya kereta.
Sementara itu, reaksi publik dan aktivis lingkungan bermunculan setelah insiden ini. Kelompok konservasi satwa liar di Sri Lanka mengecam kurangnya tindakan dari pemerintah dalam mengatasi masalah tabrakan kereta dengan satwa liar yang terus terjadi.
“Ini bukan pertama kalinya insiden seperti ini terjadi. Jalur kereta yang melintasi habitat gajah selalu menjadi ancaman bagi mereka. Seharusnya ada solusi nyata seperti pembangunan jalur alternatif atau pemasangan sistem peringatan dini,” ujar Dr. Nimal Perera, seorang ahli konservasi satwa dari Sri Lanka Wildlife Conservation Society.
Konflik Jalur Transportasi dan Habitat Gajah
Sri Lanka dikenal memiliki populasi gajah liar yang cukup besar, diperkirakan sekitar 7.500 ekor. Namun, konflik antara manusia dan gajah terus meningkat akibat deforestasi dan pembangunan infrastruktur yang semakin luas.
Jalur kereta Colombo-Batticaloa memang melewati beberapa wilayah yang menjadi jalur migrasi gajah, terutama di sekitar Anuradhapura dan Habarana. Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 400 ekor gajah dilaporkan tewas akibat tabrakan dengan kereta di jalur ini.
Pemerintah Sri Lanka sebenarnya telah memasang papan peringatan dan lampu sorot di beberapa titik rawan, namun langkah tersebut dinilai masih belum cukup untuk mencegah kecelakaan serupa.
Usulan Solusi: Teknologi dan Jalur Alternatif
Para ahli dan aktivis lingkungan mendesak pemerintah untuk segera menerapkan teknologi dan kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi satwa liar dari insiden tabrakan kereta. Beberapa solusi yang diajukan antara lain:
- Pemasangan pagar penghalang di sepanjang jalur rel yang melewati habitat gajah.
- Sistem sensor dan alarm otomatis yang dapat mendeteksi keberadaan gajah di sekitar rel dan memberi peringatan kepada masinis.
- Jalur alternatif atau terowongan bawah tanah di kawasan hutan yang sering menjadi jalur lintasan satwa.
- Pembangunan koridor satwa liar untuk memberikan rute aman bagi gajah yang bermigrasi.
Beberapa negara seperti India dan Thailand telah menerapkan teknologi seperti sensor termal dan drone pemantau untuk mengurangi insiden tabrakan dengan satwa liar. Para pakar menyarankan agar Sri Lanka segera mengambil langkah serupa.
Kesimpulan
Kecelakaan tragis yang terjadi di Habarana, Sri Lanka, kembali mengingatkan betapa rentannya satwa liar terhadap ancaman infrastruktur manusia. Enam ekor gajah yang tewas akibat tabrakan ini menambah daftar panjang korban akibat konflik antara pembangunan dan konservasi alam.
Kini, tekanan dari masyarakat dan aktivis semakin kuat agar pemerintah segera bertindak. Jika tidak ada langkah konkret yang diambil, dikhawatirkan insiden serupa akan terus terjadi, mengancam kelestarian ikon satwa liar Sri Lanka di masa depan. 🐘🚆