
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan enam pendaki Gunung Lawu mengalami kesurupan menjadi viral di media sosial. Video berdurasi 56 detik tersebut diunggah oleh akun TikTok @lawu.via.cetho pada Selasa, 25 Februari 2025, sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam rekaman tersebut, tampak para pendaki yang lemas dan tidak sadarkan diri sedang menjalani ritual ‘pembersihan’ oleh beberapa spiritualis. Selain itu, video tersebut juga menyoroti kondisi pos pendakian yang kotor akibat tumpukan sampah yang berserakan.
Eko Supriyadi, anggota Relawan Ceto (Reco), mengonfirmasi bahwa video tersebut merupakan hasil unggahan komunitasnya. Ia menjelaskan bahwa insiden kesurupan massal tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB, tepat setelah para pendaki turun dari Gunung Lawu. Menurut Eko, penyebab kesurupan massal ini diduga karena gangguan dari makhluk tak kasat mata yang merasa terganggu oleh perilaku pendaki yang tidak menjaga kebersihan dan membuang sampah sembarangan di area pendakian.
Eko menekankan pentingnya menjaga perilaku dan kebersihan saat berada di Gunung Lawu, mengingat tempat tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Ia mengimbau para pendaki untuk tidak membuang sampah sembarangan dan, jika memungkinkan, membawa kembali sampah mereka saat turun. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan menjaga kelestarian serta kesucian Gunung Lawu.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu menghormati alam dan adat istiadat setempat. Selain persiapan fisik dan mental, menjaga etika dan kebersihan selama pendakian adalah hal yang tak kalah penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.