
Jakarta – Menjelang perayaan Idulfitri 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyiapkan dana sebesar Rp32,8 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama periode Ramadan dan Lebaran. Alokasi dana ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan transaksi tunai yang umumnya melonjak signifikan pada momen perayaan tersebut.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa perseroan telah melakukan perhitungan berdasarkan pola transaksi tahun-tahun sebelumnya. Permintaan uang tunai cenderung meningkat menjelang Lebaran, terutama untuk kebutuhan THR (Tunjangan Hari Raya), belanja masyarakat, hingga pengiriman uang dari perantau ke kampung halaman.
“Setiap tahun, permintaan uang tunai selalu meningkat pada periode Ramadan dan Idulfitri. Oleh karena itu, BRI memastikan kesiapan dana tunai di seluruh jaringan layanan kami, termasuk ATM, CRM, dan unit kerja operasional,” ujar Sunarso dalam keterangannya.
Distribusi Dana dan Kesiapan Layanan BRI
Dari total Rp32,8 triliun yang telah dialokasikan, BRI memastikan bahwa dana tersebut akan didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan potensi permintaan tinggi.
Adapun strategi yang dilakukan BRI dalam mengelola kebutuhan uang tunai selama periode Lebaran antara lain:
- Penyediaan Uang Tunai di ATM dan CRM
- BRI memiliki lebih dari 14.000 ATM dan CRM (Cash Recycling Machine) yang tersebar di berbagai daerah.
- Selama periode H-14 hingga H+7 Lebaran, mesin ATM dan CRM akan dipantau serta diisi secara berkala untuk memastikan ketersediaan uang tunai.
- Optimalisasi Layanan Kantor Cabang
- Seluruh kantor cabang BRI akan tetap beroperasi dengan jam layanan khusus menjelang dan setelah Hari Raya.
- Layanan penukaran uang pecahan kecil juga disediakan di beberapa titik strategis untuk memudahkan masyarakat yang ingin menukar uang untuk kebutuhan THR.
- Layanan Digital Banking
- Selain uang tunai, BRI juga mendorong nasabah untuk menggunakan layanan BRImo dan internet banking guna mengurangi antrean di ATM maupun kantor cabang.
- Dengan layanan cashless dan QRIS, nasabah tetap dapat bertransaksi secara cepat dan aman tanpa harus menggunakan uang tunai.
Peningkatan Transaksi dan Pola Konsumsi Ramadan
Permintaan uang tunai menjelang Lebaran biasanya meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat, baik untuk kebutuhan pangan, fesyen, hingga perjalanan mudik. Bank Indonesia (BI) sebelumnya memprediksi bahwa kebutuhan uang tunai nasional selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini bisa mencapai Rp200 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam konteks ini, BRI sebagai salah satu bank dengan basis nasabah terbesar di Indonesia memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran peredaran uang tunai, terutama bagi masyarakat di daerah pedesaan yang masih mengandalkan transaksi tunai dalam kehidupan sehari-hari.
Sunarso juga menambahkan bahwa perseroan akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk memastikan distribusi uang tunai tetap berjalan lancar dan tidak ada kendala pasokan di seluruh Indonesia.
“Kami terus memantau perkembangan permintaan uang tunai di berbagai wilayah, terutama di daerah dengan jumlah nasabah tinggi. Dengan kesiapan yang matang, kami optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik,” ujarnya.
Kesimpulan
Dengan alokasi Rp32,8 triliun, BRI memastikan bahwa kebutuhan uang tunai masyarakat menjelang Lebaran 2025 dapat terpenuhi dengan optimal. Melalui strategi distribusi yang merata, optimalisasi layanan ATM, serta peningkatan transaksi digital, BRI berupaya untuk menjaga kelancaran peredaran uang selama momen puncak konsumsi tahunan ini.
Masyarakat diimbau untuk menggunakan layanan perbankan digital sebanyak mungkin guna menghindari antrean panjang di ATM dan kantor cabang, serta untuk mendukung sistem pembayaran yang lebih efisien.