
Paris – Setelah hampir satu dekade berlalu, sidang kasus perampokan yang menimpa Kim Kardashian di Paris pada tahun 2016 akhirnya akan digelar pada April 2025. Kasus ini menjadi salah satu perampokan selebritas terbesar dalam sejarah modern, dengan kerugian mencapai US$10 juta (sekitar Rp157 miliar).
Kasus yang Menggemparkan Dunia
Pada 3 Oktober 2016, Kim Kardashian, yang saat itu berada di Paris untuk menghadiri Paris Fashion Week, menjadi korban perampokan di Hotel de Pourtalès, sebuah apartemen mewah yang sering digunakan oleh selebritas. Dalam peristiwa yang terjadi pada dini hari itu, lima pria bersenjata yang menyamar sebagai polisi menerobos masuk ke apartemen Kim, menodongkan senjata, dan mengikatnya di kamar mandi.
Para perampok berhasil membawa kabur perhiasan mewah senilai lebih dari US$10 juta, termasuk cincin pertunangan 20 karat dari Kanye West yang bernilai sekitar US$4 juta. Kejadian ini membuat Kim mengalami trauma mendalam dan sempat menarik diri dari publik selama beberapa bulan.
Investigasi dan Penangkapan Tersangka
Kasus ini memicu penyelidikan besar-besaran oleh kepolisian Prancis. Pada Januari 2017, polisi berhasil menangkap 12 tersangka, yang diduga sebagai bagian dari kelompok kriminal terorganisir. Para pelaku diketahui berusia 50 hingga 72 tahun, sehingga media menjuluki mereka sebagai “Grandpa Robbers” (Perampok Kakek).
Salah satu tersangka utama, Yunice Abbas, bahkan sempat menerbitkan buku berjudul “I Kidnapped Kim Kardashian” pada 2021, di mana ia mengaku bahwa kelompoknya telah mengamati Kardashian selama berbulan-bulan sebelum akhirnya melancarkan aksinya.
Jadwal Sidang dan Dakwaan yang Diajukan
Setelah bertahun-tahun penyelidikan dan proses hukum yang panjang, pengadilan Prancis akhirnya menetapkan April 2025 sebagai waktu persidangan utama bagi para tersangka.
Jaksa penuntut umum Jean-Baptiste Bladier menyatakan bahwa para tersangka akan menghadapi berbagai dakwaan serius, termasuk:
✅ Perampokan bersenjata
✅ Penculikan dan penyekapan
✅ Konspirasi kriminal terorganisir
✅ Kepemilikan senjata api ilegal
Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman hingga 30 tahun penjara sesuai dengan hukum kriminal Prancis.
Dampak dan Reaksi Kim Kardashian
Kim Kardashian telah beberapa kali mengungkapkan trauma yang dialaminya akibat perampokan ini. Dalam wawancara dengan David Letterman pada 2020, Kim mengaku bahwa saat kejadian ia mengira akan dibunuh.
“Saya melihat pistol mengarah ke saya, dan saya hanya berpikir: ‘Ini akhirnya. Saya akan mati sekarang.’ Saya sempat berdoa agar anak-anak saya bisa bertahan tanpa saya,” ujar Kim dengan emosional.
Pasca kejadian, Kim mengubah gaya hidupnya secara drastis. Ia berhenti memamerkan perhiasan di media sosial dan meningkatkan keamanan pribadi dengan menyewa tim pengawal yang lebih ketat.
Menjelang persidangan April 2025, pengacara Kim Kardashian menyatakan bahwa kliennya siap memberikan kesaksian jika diperlukan.
“Kim telah bekerja sama penuh dengan penyelidikan ini sejak awal. Dia ingin keadilan ditegakkan,” ujar perwakilan hukumnya.
Kesimpulan
Sidang perampokan Kim Kardashian di Paris yang telah lama dinantikan akhirnya akan digelar pada April 2025. Kasus ini menjadi salah satu contoh bagaimana kejahatan terorganisir dapat menargetkan selebritas global dengan perencanaan matang.
Dengan ancaman hukuman berat bagi para terdakwa, banyak pihak berharap sidang ini dapat memberikan keadilan bagi Kim Kardashian dan menjadi peringatan bagi para kriminal yang mencoba melakukan kejahatan serupa di masa depan.
4o