
Konten kreator Willy Salim baru-baru ini menjadi sorotan setelah aksinya memasak 200 kilogram rendang di Palembang menimbulkan kontroversi. Kegiatan yang berlangsung di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) pada Selasa, 18 Maret 2025, tersebut awalnya bertujuan untuk acara buka bersama dengan warga setempat. Namun, insiden hilangnya rendang yang belum matang sempurna dalam waktu singkat memicu berbagai spekulasi dan reaksi dari masyarakat.Instagram+6detikcom+6TikTok+6Sumsel Update+2detiknews+2YouTube+2YouTube
Pimpinan Ryan Gumay Lawfirm, Muhammad Gustryan, yang merupakan warga asli Palembang, merasa konten tersebut merusak citra dan nama baik warga Palembang. Ia menyatakan bahwa laporan ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan sebagai pelajaran bagi konten kreator lain agar lebih mempertimbangkan konsekuensi hukum serta dampak sosial dari konten yang dibuat. Instagram+4detikcom+4detiknews+4detikcom+2detiknews+2Sumsel Update+2
Menanggapi kontroversi yang berkembang, Willy Salim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Palembang melalui akun Instagram resminya, @Willy27_, pada Sabtu, 22 Maret 2025. Ia mengakui kurangnya persiapan dalam acara tersebut dan menyesalkan narasi negatif yang muncul terhadap warga Palembang. Willy juga menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan kesalahan warga, melainkan sepenuhnya karena kurangnya perencanaan dari pihaknya. Instagram+3detikcom+3detiknews+3
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, turut angkat bicara mengenai insiden ini. Ia meminta Willy Salim untuk memberikan klarifikasi terkait konten tersebut guna menghindari kesalahpahaman dan spekulasi yang merugikan citra kota Palembang. Dewa menekankan pentingnya para konten kreator untuk lebih memahami dampak dari konten yang mereka buat terhadap masyarakat luas. detikcom+1detiknews+1
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Andi Rian R Djajadi, juga memberikan tanggapan terkait kegaduhan yang ditimbulkan oleh konten tersebut. Ia mempersilakan masyarakat yang merasa dirugikan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku. detiknews+1detikcom+1
Insiden ini menjadi pembelajaran bagi para konten kreator untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampak sosial serta hukum dari konten yang mereka produksi, terutama ketika melibatkan komunitas atau masyarakat luas.