
Jakarta, 28 Februari 2025 – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus yang tengah diselidiki. Dalam pernyataannya kepada media, Ahok menegaskan bahwa ia tidak memiliki kekhawatiran sedikit pun atas pemeriksaan tersebut dan justru menyambutnya dengan senang hati.
“Aku senang dimintai keterangan. Bagi saya, transparansi itu sangat penting. Kalau memang ada yang perlu diperjelas, saya siap membantu agar semua menjadi terang benderang,” ujar Ahok saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/2).
Latar Belakang Pemeriksaan
Meski Kejagung belum memberikan keterangan resmi terkait detail kasus yang menyeret nama Ahok, beberapa sumber menyebutkan bahwa pemeriksaan ini berkaitan dengan dugaan penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan negara. Ahok, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama di sebuah BUMN strategis, diduga dimintai keterangan untuk memperjelas sejumlah kebijakan yang diambil selama masa jabatannya.
Menurut Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus), penyelidikan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur pelanggaran hukum dalam pengelolaan keuangan negara. “Kami hanya ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemeriksaan ini bagian dari proses hukum yang wajar,” ujarnya.
Ahok dan Komitmen Antikorupsi
Sebagai figur yang dikenal vokal dalam memberantas korupsi, Ahok menegaskan bahwa dirinya tidak takut menghadapi proses hukum, selama dilakukan secara transparan dan objektif. Ia bahkan menantang pihak-pihak yang mencoba menyeret namanya tanpa dasar hukum yang jelas.
“Kalau ada bukti yang menunjukkan saya bersalah, silakan tunjukkan. Tapi kalau ini cuma isu politik atau fitnah, saya juga tidak akan tinggal diam,” tambahnya.
Ahok juga mengingatkan bahwa jabatan di pemerintahan, termasuk di BUMN, adalah amanah yang harus dijalankan dengan integritas. Ia berharap semua pejabat negara dapat bekerja dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, agar kepercayaan publik terhadap institusi negara tetap terjaga.
Reaksi Publik dan Pengamat
Pernyataan Ahok mendapat beragam tanggapan dari berbagai kalangan. Pengamat hukum tata negara, Prof. Mahfud Iskandar, menilai sikap Ahok sebagai bentuk keberanian yang jarang ditemui di kalangan pejabat publik.
“Biasanya, kalau ada pejabat dipanggil aparat hukum, mereka cenderung menghindar atau mencari alasan. Tapi Ahok justru senang diperiksa. Ini menarik, karena bisa menjadi preseden baik dalam penegakan hukum,” ujarnya.
Di sisi lain, beberapa pihak menduga bahwa pemeriksaan ini tidak lepas dari dinamika politik menjelang Pemilu 2029. Ahok, yang masih memiliki pengaruh politik kuat, dianggap sebagai figur yang bisa mengganggu kepentingan kelompok tertentu.
Kejagung: “Pemeriksaan Murni Proses Hukum”
Menanggapi spekulasi yang berkembang, Kejagung menegaskan bahwa pemanggilan Ahok tidak bermuatan politik dan murni bagian dari proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami bekerja berdasarkan bukti dan aturan hukum. Tidak ada intervensi politik dalam perkara ini. Jika seseorang dipanggil untuk diperiksa, itu semata-mata karena relevan dengan penyelidikan yang sedang berlangsung,” jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung.
Apa Langkah Selanjutnya?
Ahok dijadwalkan menjalani pemeriksaan pekan depan. Ia menegaskan bahwa dirinya akan bersikap kooperatif dan terbuka dalam memberikan keterangan kepada penyidik.
Sementara itu, publik menanti bagaimana perkembangan kasus ini. Apakah pemeriksaan ini akan mengarah pada temuan baru, atau justru membuktikan bahwa Ahok tidak terlibat dalam kasus apa pun?
Yang jelas, dengan karakter tegas dan transparannya, Ahok tampaknya siap menghadapi proses hukum ini dengan kepala tegak.