
Jakarta – Setelah penerapan diskon tarif tol sebesar 20 persen selama arus mudik dan balik Lebaran 2025, masyarakat kini harus kembali menyesuaikan diri dengan tarif normal yang diberlakukan di seluruh ruas Tol Trans Jawa. Diskon tersebut diberikan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai insentif untuk mendistribusikan arus kendaraan agar tidak menumpuk pada puncak mudik dan arus balik.
Namun, setelah masa diskon berakhir, tarif tol kembali ke harga normal. Berikut adalah jadwal penerapan tarif normal serta rincian biaya tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya dan kota-kota lainnya.
1. Jadwal Berlaku Tarif Normal
Diskon tarif tol 20 persen yang diberikan selama masa mudik berlaku pada tanggal 3-8 April 2025 untuk arus mudik dan 13-18 April 2025 untuk arus balik. Setelah tanggal tersebut, tarif tol kembali normal mulai 19 April 2025 pukul 00.00 WIB.
“Diskon ini diberikan agar arus lalu lintas lebih terdistribusi, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan di puncak mudik dan arus balik,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno.
Setelah diskon berakhir, pengendara diharapkan menyesuaikan saldo e-toll mereka agar tidak mengalami kendala di gerbang tol.
2. Rincian Tarif Tol Trans Jawa Setelah Diskon Berakhir
Berikut adalah tarif tol normal untuk kendaraan golongan I (mobil pribadi) setelah diskon berakhir:
Rute Perjalanan | Tarif Normal (Setelah Diskon) |
---|---|
Jakarta – Cirebon (via Tol Cipali) | Rp 171.000 |
Jakarta – Semarang | Rp 372.000 |
Jakarta – Solo | Rp 495.000 |
Jakarta – Surabaya | Rp 747.500 |
Jakarta – Malang | Rp 827.500 |
Jakarta – Probolinggo | Rp 890.500 |
Catatan: Tarif ini berlaku untuk kendaraan Golongan I (mobil pribadi). Kendaraan Golongan II-V seperti bus, truk ringan, dan truk besar memiliki tarif yang lebih tinggi.
Meskipun diskon sudah berakhir, pengguna jalan tol masih bisa memanfaatkan program cashback e-toll dari beberapa bank yang bekerja sama dengan operator tol.
3. Tantangan Pasca Diskon: Arus Balik dan Antrean di Gerbang Tol
Berakhirnya diskon tol kemungkinan akan berdampak pada penurunan volume kendaraan di jalan tol, tetapi tetap ada tantangan tersendiri. Beberapa titik kemacetan masih terjadi, terutama di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kalikangkung (Semarang), dan Warugunung (Surabaya).
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, strategi pengelolaan lalu lintas masih dilakukan dengan skema rekayasa lalu lintas, seperti: Contra flow di ruas tol tertentu saat terjadi kepadatan.
One way system pada jalur tol utama saat arus balik mencapai puncaknya.
Penyekatan di rest area untuk menghindari kepadatan berlebihan.
“Meskipun diskon sudah berakhir, kami tetap memastikan kelancaran arus balik agar pengemudi tetap nyaman di jalan tol,” ujar Danang.
4. Alternatif Jalan dan Tips Hemat Biaya Tol
Bagi pemudik yang ingin menghemat pengeluaran, berikut beberapa alternatif jalan dan tips yang bisa dilakukan:
Gunakan jalur alternatif seperti Pantura dan Jalur Selatan untuk menghindari biaya tol tinggi.
Manfaatkan program cashback e-toll dari bank mitra yang masih berlaku hingga akhir April.
Berkendara di luar jam sibuk untuk menghindari kemacetan dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.
Gunakan rest area yang lebih sepi untuk menghindari antrean panjang saat istirahat.
Kesimpulan
Berakhirnya diskon tarif tol Trans Jawa membuat pengendara harus kembali membayar biaya penuh saat bepergian. Namun, dengan persiapan saldo e-toll yang cukup dan strategi perjalanan yang tepat, perjalanan tetap bisa berlangsung nyaman dan lancar.
Bagi pengemudi yang masih dalam perjalanan arus balik, pastikan kondisi kendaraan prima, istirahat cukup, dan tetap berhati-hati selama di jalan!